Langkah 1: Menentukan profil tanah
Penggambaran profil kadar air dan batas-batas Atterberg, menentukan kuat geser undrained dan uji triaxial UU atau uji geser baling (vaneshear) dan menggambarkan hasil uji lapangan (in-situ test) bila mungkin. Muka air tanah juga perlu ditetapkan.
Pada lapis tanah yang kompresibel perlu dilakukan uji konsolidasi dan pada tanah ekspansif perlu digambarkan profil potensi pengembangan.
Untuk evaluasi perilaku tiang terhadap beban lateral, modulus subgrade ditentukan. Bila terdapat beberapa pemboran dan uji sondir, gambarkan penampang potongan melalui titik-titik uji tersebut. Penggambaran penampang melintang melalui beberapa titik bor akan lebih memudahkan untuk mengevaluasi kondisi tanah dalam arah potongan tersebut.
Langkah 2: Penentuan Kedalaman Pondasi
Tentukan lapisan pendukung yang cukup baik dan dapat memikul beban berdasarkan profil tanah di lapangan. Bila terdapat lapisan kompresibel di bawahnya, pondasi dapat diperdalam atau perkiraan penurunan perlu diantisipasi. Bila lapisan tanah keras tidak didapatkan hingga kedalaman tertentu, tiang dapat dirancang sebagai tiang tahanan gesek (friction piles).
Langkah 3: Penentuan Jenis Pondasi Tiang
Tentukan jenis pondasi tiang baik tiang pancang atau tiang bor atau pondasi khusus berdasarkan pertimbangan beberapa faktor:
- Daya dukung aksial dan lateral;
- Ketersediaan peralatan;
- Pengalaman konstruksi di lokasi proyek;
- Pertimbangan lingkungan (suara, getaran, jalan akses, dan lain-lain);
- Ekonomi (biaya).
Langkah 4: Perancangan Pondasi Tiang
Prosedur perancangan pondasi tiang mengikuti cara yang umum yaitu penentuan daya dukung ujung tiang, daya dukung gesekan selimut dan daya dukung lateral. Peralihan lateral pada berbagai kombinasi beban biasanya ditentukan untuk mengetahui kemampuan pondasi menahan beban lateral.
Masalah yang cukup kritis dengan perancangan adalah menentukan parameter tanah yang tepat. Dalam banyak hal, meskipun metode analisis untuk daya dukung tiang cukup banyak dan dapat memberikan jawaban yang bervariasi, tetapi kesalahan yang terjadi akibat kekeliruan parameter tanah adalah lebih fatal (Peck, 1988).
Langkah 5: Penentuan Komposisi Tiang
Berdasarkan beban-beban struktur atas, komposisi atau pengelompokan tiang ditentukan. Pada beban-beban yang kecil kemungkinan beban dipikul oleh tiang tunggal sedangkan pada beban aksial dan momen yang besar, kelompok tiang dirancang dalam sebuah pile-cap. Penurunan pondasi tiang baik secara individual maupun dalam kelompok diperkirakan.
Langkah 6: Pengaruh Konstruksi pada Bangunan disekitar Proyek
Evaluasi perubahan daya dukung pondasi dari bangunan disekitar proyek dan perubahan muka air tanah akibat konstruksi pondasi. Pengaruh penggalian pada kestabilan tanah disekitar proyek dan pengaruh vibrasi akibat pemancangan dievaluasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar